Minggu, 09 Maret 2014

Experience will not be forgotten

Haloo,, been a long time I did not post on this blog page .. because I'm very busy with class schedules and task assignment given by the lecturer.  
How are you all ..
This time I will write a post about what I live lately ..

Okay, let's start
lately I'm very happy,
yuup,, one day I opened my account .. there is a short message that I received .. you know of anyone?
One of  the best photographer in lampung , koko Indra Chen invited me to photograph .. woww!!!!
My feeling abysmally, between believing and not ..
I had to shuffle my eyes because want to make sure that the message is true,,
I'm very pleased ..

Not long from that we met for a chat and discuss the concept of the photoshoot .. a lot of experience and knowledge that I got from koko ..



This is the first photo that was photographed by koko chen, ohh my face hahaha



feels something once when a photographer to photograph me hehehe .. from the moment it shortly we were doing a photo session again ...


located in the Diggers Cafe, first session :D





before taking a photo, here's what I do haha







Our next photo session again, we conjure koko's room to be used as a studio hehehe.koko chen is a very nice person, he patiently taught me posing ({})












It is gorgeous, and this photo makes me smile hehe


There's nothing I can say, I just wanted to say that I am very grateful to koko Indra Chen for giving me the opportunity to learn and experience so memorable ... thank you so much koko Chen ..


 Thanks to:
  
Indra Chen | CHEN PHOTOGRAPHY <3 

Jumat, 29 Juni 2012

Japaness 4 ( Expresion )

Wah kebetulan aku baru saja dapat teman FB dari jepang, karena bingung mau ngomong apa makanya aku nyari referensi ucapan bahasa jepang. Dan ni dia ada beberapa yang sepertinya ok juga untuk aku bagi2kan ke kalian. Sapa tau juga nanti kalian bisa sayang2ngan sama pacar pakai bhs j-punk ho ho ho :)

Berikut contoh ucapan salam & ekspresi:


  • オはよう ございます :  Ohayou gozaimasu (Selamat pagi)
  • コんにちわ : Konnichiwa (Selamat siang)
  • コんばんわ : Konbanwa (Selamat malam)
  • オやすみ なさい : Oyasumi nasai (Selamat tidur)
  • サようなら :  Sayounara (Selamat tinggal atau Selamat jalan)
  • ジャ, また あした : Ja, mata ashita (Sampai jumpa besok, ya)
  • アりがとう ございます : Arigatou gozaimasu (Terima kasih)
  • ドうも ありがとう ございます : Doumo arigatou gozaimasu (Terima kasih banyak)
  • ドう いたしまして : Dou itashimashite (Sama-sama, Terima kasih kembali)
  • スみません : Sumimasen (Maaf)
  • スみません : Sumimasen (Permisi)
  • シつれい ですが : Shitsurei desuga…(Permisi/Maaf…—> diucapkan sebelum bertanya tentang hal pribadi)
  • オねがいします : Onegaishimasu (Minta tolong)
  • オげんき です か : Ogenki desu ka? (Apa kabar?)
  • ゴめん ください :  Gomen kudasai (“Permisi”, —> digunakan ketika berkunjung ke rumah orang lain)
  • イらっしゃいませ :  Irasshaimase (Selamat datang —> diucapkan pada tamu restoran, hotel, dll)
  • イらっしゃい : Irasshai (Selamat datang —> dipakai pada waktu kedatangan tamu)

.



Dibawah ini ada beberapa ungkapan lainnya yang bisa kamu gunakan :

  • ごーきげん いかが です か : go-kigen ikaga desu ka : apa kabar
  • おーはよお ございます : o-hayoo gozaimasu : selamatan pagi
  • よい おーてんき です ね : yoi o-tenki desu ne : cuaca yang indah
  • おーめ に かかれて うれしい です : o-me ni kakarete ureshii desu : senang berkenalan dng anda
  • ながい こと おーじゃま いたしました : nagai koto o-jama itashimashita : terima kasih atas waktunya
  • みょおにち また おーあい しましょお : myoonichi mata o-ai shimashoo : sampai ketemu besok
  • わたし いんどねしあん です : watashi indonesian desu : saya orang indonesia
  • イんどねしあ から きました : Indonesia kara kimashita : saya berasal dari indonesia
  • しゅみ わ おんがく かんしょお です : shumi wa ongaku kanshoo desu : kegemaran saya dulu bermain musik
  • どこ から きました か : doko kara kimashita ka?: dari mana asalmu?
  • なに が ほしい の ですか : nani ga hoshii no desuka? : Apa yang sedang kamu lakukan?
  • ごめん なさい : gomen nasai : maafkan saya
  • すみません : sumimasen : maaf
  • おーてすう かけて すみません : o-tesuu kakete sumimasen : maaf merepotkan anda
  • とてむ しあわせ です : totemu shiawase desu : saya sangat bahagia
  • わたし の こぶつ わ ちょこらえと です : watashi no kobutsu wa chokoraeto desu : makanan kesukaan saya coklat
  • マいばん ほし お かんさつ して います : Maiban hoshi o kansatsu shite imasu : Setiap malam saya mengamati bintang-bintang

.

Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan

  • オはよう / オはよう ございます : Ohayou / Ohayou gozaimasu : “selamat pagi”
  • コんにちわ :  Konnichiwa : “selamat siang”
  • コんばんわ :  Konbanwa : “selamat malam”
  • ヨろしく おねがいします :  Yoroshiku onegaishimasu : “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
  • オ げんき です か :  O genki desu ka? : “Apakah Anda sehat?”
  • オ かげ です :  O kage desu : “Saya sehat-sehat saja.” (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)
  • キョう わ いい お てんき です ね :  Kyou wa ii o tenki desu ne? : “Cuaca hari ini bagus, bukan?”
  • ヨうこそ :  Youkoso! : “Selamat datang!”
  • モしーもし :  Moshi-moshi…: “Halo…” (berbicara lewat telepon)

.

Yang umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung

  • ハい : Hai : Ya (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)
  • イいえ :  Iie : “Tidak” (kebalikannya “hai”)
  • アりがとう / アりがとう ございます :  Arigatou / Arigatou gozaimasu : “Terima kasih”
  • ゴめん な さい :  Gomen na sai : “Mohon maaf”
  • スみません :  Sumimasen : “Permisi”
  • ザんねん です :  Zannen desu : “sayang sekali” / “amat disayangkan”
  • オめでっと, ね :  Omedetto, ne : “Selamat ya”
  • ダめ / ダめ です よ :  Dame / Dame desu yo : “jangan” / “sebaiknya jangan”
  • スてき です ね :  Suteki desu ne : “Bagus ya…” / “indah ya…”
  • スごい / スごい です よ :  Sugoi! / Sugoi desu yo! : “Hebat!”
  • ソう です か :  Sou desu ka : “Jadi begitu…”
  • ダいじょうぶ です / ヘいき です :  Daijoubu desu / Heiki desu : “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”

.

Jika Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara

  • チョっと ゆっくり いって ください : Chotto yukkuri itte kudasai : “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”
  • モう いちど いって ください :  Mou ichido itte kudasai. : “Tolong ucapkan sekali lagi.”
  • モっと はっきり いって ください :  Motto hakkiri itte kudasai. : “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”

.

Untuk Mengakhiri Pembicaraan

  • サよなら : Sayonara : “Selamat tinggal”
  • マた あいましょう : Mata aimashou : “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”
  • ジャ, また / また ね :  Ja, mata / mata ne : “Sampai jumpa”
  • マた あした :  Mata ashita : “Sampai jumpa besok”

.

Lainnya :)

  • イらっしゃいませ : Irasshaimase! : “Selamat datang!”
  • イてきます :  Itekimasu! : “Berangkat sekarang!”
  • イてらっしゃい :  Iterasshai : “Hati-hati di jalan”
  • イただきます :  Itadakimasu : “Terima kasih atas makanannya”
  • ゴちそうさま でした :  Gochisousama deshita : “perjamuan/hidangan sudah selesai”
  • キもち :  Kimochi…! : nyaman (perasaan nyaman di suatu tempat)
Nah tuh… mungkin ada masukan pa pertanyaan (jangan tanya pakai bhs j-punk… ak jg lg belajar hohoho) silahkan isi comment dibawah….
.

Artikel Terbaru





Japaness 3

Lanjutt !!!

Bahasa Jepang Tentang suara ini dengarkan (日本語; romaji: Nihongo) merupakan bahasa resmi di Jepang dan jumlah penutur 127 juta jiwa.
Bahasa Jepang juga digunakan oleh sejumlah penduduk negara yang pernah ditaklukkannya seperti Korea dan Republik Cina. Ia juga dapat didengarkan di Amerika Serikat (California dan Hawaii) dan Brasil akibat emigrasi orang Jepang ke sana. Namun keturunan mereka yang disebut nisei (二世, generasi kedua), tidak lagi fasih dalam bahasa tersebut.
Bahasa Jepang terbagi kepada dua bentuk yaitu Hyoujungo (標準語), pertuturan standar, dan Kyoutsugo (共通語), pertuturan umum. Hyoujungo adalah bentuk yang diajarkan di sekolah dan digunakan di televisi dan segala perhubungan resmi.

Daftar isi

Lafal vokal

Japanese (standard) vowels.png
Bahasa Jepang mempunyai 5 huruf vokal yaitu /a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/.
Lafal vokal bahasa Jepang mirip bahasa Melayu. Contohnya:
  • /a/ seperti "bapa"
  • /i/ seperti "ibu"
  • /u/ seperti "urut"
  • /e/ seperti "esok"
  • /o/ seperti "obor"

Tulisan bahasa Jepang

Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.
Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:
Kedua aksara terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik Bahasa Sanskerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan aksara Kana. Selain itu, ada pula sistem alihaksara yang disebut romaji.
Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi aksara Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.

Kana

Aksara Hiragana dan Katakana (kana) memiliki urutan seperti dibawah ini, memiliki 46 set huruf masing-masing. Keduanya (Hiragana dan Katakana) tidak memiliki arti apapun, seperti abjad dalam Bahasa Indonesia, hanya melambangkan suatu bunyi tertentu, meskipun ada juga kata-kata dalam bahasa Jepang yang terdiri dari satu 'suku kata', seperti me (mata), ki (pohon), ni (dua), dsb. Abjad ini diajarkan pada tingkat pra-sekolah (TK) di Jepang.

Kanji

Banyak sekali kanji yang diadaptasi dari Tiongkok, sehingga menimbulkan banyak kesulitan dalam membacanya. Dai Kanji Jiten adalah kamus kanji terbesar yang pernah dibuat, dan berisi 30.000 kanji. Kebanyakan kanji sudah punah, hanya terdapat pada kamus, dan sangat terbatas pemakaiannya, seperti pada penulisan suatu nama orang.
Oleh karena itu Pemerintah Jepang membuat suatu peraturan baru mengenai jumlah aksara kanji dalam Joyō Kanji atau kanji sehari-hari yang dibatasi penggunaannya sampai 1945 huruf saja. Aksara kanji melambangkan suatu arti tertentu. Suatu Kanji dapat dibaca secara dua bacaan, yaitu Onyōmi (adaptasi dari cara baca China) dan Kunyōmi (cara baca asli Jepang). Satu kanji bisa memiliki beberapa bacaan Onyomi dan Kunyomi.

Tanda baca

Dalam kalimat bahasa Jepang tidak ada spasi yang memisahkan antara kata dan tidak ada spasi yang memisahkan antara kalimat. Walaupun bukan merupakan tanda baca yang baku, kadang-kadang juga dijumpai penggunaan tanda tanya dan tanda seru di akhir kalimat.
Tanda baca yang dikenal dalam bahasa Jepang:
  • 。(句点/kuten) Fungsinya serupa dengan tanda baca titik yakni untuk mengakhiri kalimat.
  • 、(読点/toten) Fungsinya hampir serupa dengan tanda baca koma yakni untuk memisahkan bagian-bagian yang penting dalam kalimat agar lebih mudah dibaca

Angka dan Sistem Penghitungan

Bangsa Jepang pada zaman dahulu (dan dalam jumlah yang cukup terbatas pada zaman sekarang) menggunakan angka-angka Tionghoa, yang lalu dibawa ke Korea dan sampai ke Jepang. Berikut ini adalah daftar angka-angka Jepang.

Satu

Dua

Tiga

Empat

Lima

Enam

Tujuh

Delapan

Sembilan

Sepuluh
Setelah Kekaisaran Jepang mulai dipengaruhi oleh Eropa, angka-angka Arab mulai digunakan secara besar-besaran, dan hampir mengganti sepenuhnya kegunaan angka Tionghoa ini.
Dalam penggunaannya di Bahasa Jepang, dan untungnya juga agak mirip di bahasa Indonesia, angka-angka ini tidak bisa digunakan seperti itu saja untuk menyatakan sebuah jumlah dari sebuah barang, waktu dan sebagainya. Pertama-tama jenis barangnya harus dipertimbangkan, lalu ukurannya, dan akhirnya jumlahnya. Cara berhitung untuk waktu dan tanggal pun berbeda-beda, maka satu hal yang harus dilakukan adalah menghafalkan cara angka-angka ini bergabung dengan satuannya.

Cara menghitung barang

Barang secara umum

Untuk mengucapkan 1 buah yaitu ひとつ(hitotsu) dan seterusnya menambahkan huruf tsu (つ)

Barang panjang

Barang tipis

Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan まい(mai) sebagai akhiran, Misal: 1 lembar いちまい(ichimai) ,dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah kertas, baju, perangko, dan benda tipis lainnya.

Barang besar

Hanya perlu angka biasa ditambahi satuan だい(dai) sebagai akhiran, Misal: 1 buah いちだい (ichidai),dst . Bisa digunakan untuk menghitung jumlah barang elektronik yang besar, atau barang besar pada umumnya, seperti televisi, kulkas, rumah, mobil dan sebagainya

Cara menghitung orang

Untuk mengucapkan seorang dan seterusnya menggunakan angka biasa ditambahi satuan にん(nin), misal: 3 orang さんにん (sannin) 7 orang しちにん (shichinin),kecuali untuk 1 orang dan dua orang terjadi pengecualian ucapan yaitu ; hitori (ひとり)( 1 orang ), futari(ふたり) ( 2 orang)

Tata bahasa

Tata kalimat dalam Bahasa Jepang memakai aturan subyek-obyek. Subyek, obyek dan relasi gramatika lainnya biasa ditandai dengan partikel, yang menyisip di kalimat dan disebut posisi akhir (postposition). Struktur dasar kalimat memakai cabang topik. Contohnya adalah, Kochira-wa Tanaka-san desu (こちらは田中さんです). Kochira ("ini") merupakan topik dari kalimat ini. Kata kerjanya ialah "desu" yang berarti "it is" dalam bahasa Inggris. Dan yang terakhir, Tanaka-san desu merupakan cabang atau komentar dari topik ini.

Infleksi dan konjugasi

Dalam bahasa Jepang, kata benda tidak memiliki bentuk numeral, jenis kelamin, atau aspek lainnya. Contohnya pada kata benda hon (本) yang mungkin berarti sebuah atau beberapa buku. Juga pada kata hito (人) yang mungkin berarti orang atau sekumpulan orang. Kata untuk menyebut orang biasanya dalam bentuk tunggal, contohnya Harada-san. Kalau kata panggil jamak, biasanya disebut -tachi.
Pertanyaan mempunyai bentuk yang sama dengan kalimat afirmatif. Intonasi akan meninggi setiap akhir dari kalimat pertanyaan. Dalam situasi resmi, biasanya kalimat pertanyaan disertai partikel -ka. Contohnya, kalimat ii desu (いいです。) yang berarti "Baiklah" menjadi bentuk ii desu ka (いいですか?) yang berarti "Boleh kan?". Biasanya pada situasi tidak resmi, partikel -no (の) untuk menunjukkan penekanan, contohnya pada kalimat Doshite konai-no? yang berarti "Kenapa (kamu) tidak datang?".
Kalimat negatif dibentuk dengan mengubah bentuk kata kerja. Contohnya pada kalimat Pan o taberu (パンを食べる。) yang artinya "Saya akan makan roti) menjadi Pan-o tabenai (パンを食べない。) yang artinya "Saya tidak akan makan roti".

Adjektiva

Ada tiga bentuk kata sifat dalam bahasa Jepang:
  • 形容詞 (keiyoshi) yaitu penambahan partikel -i, yang memiliki akhiran konjugasi い (i). Contohnya: 暑い日 (atsui hi) yang berarti "hari yang panas"
  • 形容動詞 (keiyodoshi) yaitu penambahan partikel -na. Contoh: 変なひと (henna hito) yang berarti "orang aneh"
  • 連体詞 (rentaishi) yaitu kata sifat sebenarnya. Contoh: あの山 (ano yama)

Partikel

Bahasa Jepang juga memiliki beberapa partikel yaitu:
  • ga untuk bentuk nominatif
  • ni untuk bentuk dativ.
  • no untuk bentuk genital
  • o untuk bentuk akusatif

Kesopanan

Biasanya untuk menghormati orang yang lebih tinggi, seperti kepada menteri atau direktur, dipakai bahasa Jepang sopan yang disebut (丁寧語) teineigo. Untuk menyebut nama menteri, diakhiri dengan partikel -sama atau -sangi. Contoh: Katsumoto-sangi (勝本ー参議). Untuk berkenalan, kita harus menggunakan bentuk bahasa sopan. Tapi, kalau sudah akrab, kita boleh memakai bahasa umum.

Kosa kata

Bahasa Asli Jepang yaitu berasal dari bahasa asli pemukim Jepang zaman dahulu disebut yamato kotoba (大和言葉 ) yang berarti kosa kata Yamato. Kosakata Jepang sebagian besar berakar atau berasal dari Cina disebut kango (漢語) yang masuk pada abad ke-5 lewat Semenanjung Korea. Jepang banyak mengadopsi kosakata dari bahasa Inggris, kata-kata adopsi ini umumnya ditulis menggunakan huruf katakana. Contoh: マイカー (maikaa - sama dengan pelafalan "my car") yang berarti "mobil saya"

Belajar Bahasa Jepang

Beberapa universitas internasional di dunia mengajarkan bahasa Jepang. Mulainya ketertarikan belajar bahasa Jepang sewaktu abad ke-18 Masehi, lalu melonjak dimana Jepang mulai memimpin ekonomi dunia pada tahun 1980. Bahasa Jepang semakin diminati karena mendominasi dunia kartun (anime dan manga) di seluruh penjuru dunia. Kebanyakan dari otaku (penggemar anime) bisa berbicara bahasa Jepang walaupun hanya dasarnya. Pemerintah Jepang sebagai pihak yang mengatur bahasa Jepang menyediakan tes profisiensi sejenis TOEFL yaitu JLPT (Japanese Language Proficiency Test).

Kekerabatan bahasa Jepang

Para pakar bahasa tidak mengetahui secara pasti kekerabatan bahasa Jepang dengan bahasa lain. Ada yang menghubungkannya dengan bahasa Altai, namun ada pula yang menghubungkannya dengan bahasa Austronesia.[2] Selain itu ada pula kemiripan secara tatabahasa dan dalam susunan kalimat serta secara fonetik dengan bahasa Korea meski secara kosakata tidaklah begitu mirip.

Bilangan dalam bahasa Jepang dengan bahasa Melayu/Indonesia

Bilangan Bahasa Jepang Bahasa Indonesia
0 rei nol
1 ichi satu
2 ni dua
3 san tiga
4 shi/yon empat
5 go lima
6 roku enam
7 shichi/nana tujuh
8 hachi delapan
9 kyū sembilan
10 sepuluh
20 ni-jū dua puluh
30 san-jū tiga puluh
40 shi-jū empat puluh
50 go-jū lima puluh
60 roku-jū enam puluh
70 shichi-jū tujuh puluh
80 hachi-jū delapan puluh
90 kyū-jū sembilan puluh
100 hyaku seratus
1000 sen seribu
10000 man sepuluh ribu
100000 jū-man seratus ribu
1000000 hyaku-man satu juta
100000000 oku seratus juta
1000000000000 chō satu triliun

Rujukan

  1. ^ "Japanese". Languages of the World. Diakses pada 29 Februari 2008.
  2. ^ Starostin et al. (2003:8–9)

Daftar pustaka

  • Starostin, Sergei A., Anna V. Dybo, and Oleg A. Mudrak. 2003. Etymological Dictionary of the Altaic Languages, 3 volumes. Leiden: Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-13153-1.

Pranala luar